Warga Mengamuk! Sungai Batang Kumu Rusak, PT Hutahaean Diduga Jadi Biang Kerok

BERITA UTAMA100 Dilihat

Warga Mengamuk! Sungai Batang Kumu Rusak, PT Hutahaean Diduga Jadi Biang Kerok

Rokan Hulu— Amarah warga Desa Batang Kumu, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau, tak terbendung lagi. Mereka menuding PT Hutahaean sebagai dalang di balik rusaknya lingkungan sekitar Sungai Batang Kumu akibat aktivitas penambangan pasir ilegal yang kian merajalela.

Perusahaan yang bergerak di sektor perkebunan itu diduga melakukan kuari ilegal di sepanjang aliran sungai, yang kini mulai terkikis dan mengancam keberadaan kebun kelapa sawit milik warga. Lebih parah lagi, lokasi penambangan terus berpindah-pindah, meninggalkan jejak kerusakan di berbagai titik.

“Kami sudah melihat langsung. Ini bukan isu, tapi fakta di lapangan. Aktivitas mereka sangat merugikan kami,” tegas Alfian Hasibuan, Kepala Dusun Batang Kumu, yang selama ini turut memantau kondisi tersebut.

Tak hanya soal penambangan ilegal, PT Hutahaean juga disorot karena menanam sawit hingga ke bibir sungai — melanggar aturan sempadan sungai dan tanpa mengindahkan prinsip konservasi lahan. Praktik ini dinilai mempercepat proses erosi dan mengganggu keseimbangan ekosistem sekitar.

> “Mereka seenaknya saja. Tidak ada batas sempadan, tidak ada konservasi. Sawit ditanam sampai pinggir sungai. Ini sudah kelewatan,” imbuh Alfian dengan nada geram.

Masyarakat mendesak pemerintah dan aparat penegak hukum segera turun tangan. Mereka menuntut penghentian total aktivitas ilegal ini dan meminta pertanggungjawaban PT Hutahaean atas kerusakan yang telah terjadi.

Sejumlah warga juga mengaku kehilangan sebagian lahan produktif akibat longsor di tepi sungai. Jika terus dibiarkan, dikhawatirkan dampaknya akan lebih luas — tak hanya bagi warga, tapi juga keberlanjutan lingkungan di wilayah tersebut.

> “Ini bukan cuma soal tanah atau sawit. Ini soal masa depan anak cucu kami. Sungai ini dulu bersih, sekarang penuh lumpur dan rusak,” kata seorang warga dengan nada sedih.

Sampai berita ini diterbitkan, PT Hutahaean belum memberikan keterangan resmi atas tudingan warga. Namun masyarakat berjanji, jika tak ada tindakan tegas dari pihak berwenang, mereka akan menggelar aksi protes terbuka sebagai bentuk perlawanan terhadap perusakan lingkungan.
(Frangky)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *