Tingginya intensitas hujan, mengakibatkan pabrik kelapa sawit PTPN IV regional III SEI Tapung kebanjiran.
Ulaskasus.com Rokan hulu – “Tingginya intensitas hujan pada hari Rabu 12/08/2025 sore hingga malam mengakibatkan pabrik PTPN IV regional III SEI Tapung yang terletak di desa Tandun kecamatan Tandun kabupaten Rokan hulu mengalami kebanjiran hingga perusahaan plat merah tersebut berhenti beroperasi karena menimbang beberapa hal resiko akibat banjir yang menggenangi area pabrik hingga genangan air meluas ke seluruh lokasi areal pabrik.
KTU/pj Asum PTPN IV regional III SEI Tapung Darwinsu saat dikonfirmasi awak media sergaponline.com prihal beredar nya video yang dikirim ke salah seorang awak media membenar kan luapan banjir ke sungai Tapung hulu disebabkan oleh luapan air sungai yang menggenangi pabrik Tapung setelah hujan deras yang melanda selama beberapa jam. PTPN IV Regional III SEI Tapung dalam hal ini bukan ada unsur kesengajaan atau bukan tanggul penampung limbah PTPN SEI Tapung yang jebol seperti tanggapan warga sekitar perusahaan,
“jelasnya.
“Di dalam internal perusahaan kami terus menyoroti pentingnya mitigasi bencana dan kolaborasi dalam penanggulangan banjir.
Beberapa poin penting terkait banjir di pabrik kelapa sawit tersebut Penyebab:
Hujan deras dan luapan sungai menjadi penyebab utama banjir di pabrik kelapa sawit PTPN IV regional III SEI Tapung akibat banjir tersebut menyebabkan terganggunya operasional pabrik. Karena intensitas hujan.
“Darwinsu, menjelaskan banjir di pabrik PTPN IV regional III SEI Tapung disebabkan oleh faktor cuaca ekstrim hingga luapan air sungai dari hulu sungai dan bukan karena masalah tata kelola air di pabrik atau kolam penampung limbah PTPN SEI Tapung yang bocor.”tuturnya.
“Lanjut,Darwinsu.
menanggapi prihal video dari salah seorang warga yang mengatakan dalam keterangan video nya akibat bocornya salah satu tanggul penampung limbah PTPN IV regional III SEI Tapung sehingga sungai Tapung hulu tercemar itu tidak lah benar adanya sebab musabab nya adalah murni dikarenakan banjir yang melanda pabrik SEI Tapung. agar tidak menjadi perdebatan atau salah tanggap warga tentang kronologi kejadian sebenarnya.”harapnya.
Editor:Frengky Nainggolan